Ad Code

Responsive Advertisement

Perempuan Poppo



Kilauan cermin menyapa pagiku yang begitu sejuk. Selimut tebal sedari subuh memelukku erat kini mulai ku tanggalkan. Berjalan menuju kamar kecil, menyentuh air segar yang kelak membasuh segala noda daki di tubuh. Selesai dari rutinitas pagi perempuan pada umumnya aku pun berbual dengan sosok tangguh nan mengemaskan kadang-kadang.

"We ada mau ku cerita"
"Tentang siapa?"
"Kenapa na kesannya kayak panggosipki"
"Tentang apa pale, kah biasanya itu orang dicerita, jadi bilang ma siapa"
"Ini tentang ide. Kah daging saudara terus dimakan. Kenyangku saya"
"Hahaha, masa we?"
"Serius ka. Kayak maki ini poppo makan manusia"

Begini. Percakapan yang selalu hadir diantara perempuan kebanyakan memang tak pernah luput dari beberapa nama perempuan yang berpotongan dengan kehidupan yang di alami. Entah hadirnya sebagai pembawa berkah maupun penambah derita. Semua itu tak lain dan tak bukan guna menambah wawasan tentang kemanusiaan dan tentunya kehidupan. Aku selalu senang menemukan materi kehidupan baru meskipun tak ku pungkiri saat pertama menghadapinya, aku terkejut bak kesetrom listrik.

Berbincang perihal kehidupan bukanlah hal yang tidak mungkin kami jadikan kudapan pagi hingga malam tiba, rasanya gurih dan manis terlalu sayang jika dibiarkan berlalu barang semenit saja kala tatap muka terjadi. Konon, perempuan memang harus bisa bercerita. Karena kelak dialah yang akan menjadi penyumbang kosa kata paling banyak kepada sosok munggil yang terlahir dari rahimnya.

Kembali kepada perempuan pemakan daging saudarnya. Menceritakan segala aib di belakang tanpa sepengetahuan yang objek yang dicerita adalah hal yang kini marak dilakukan perempuan, tidak terlepas diripun terbawa arus tersebut hingga hanyut terlalu jauh, untung anggota SAR menyelamatkan dan sosial media menjadikan hal tersebut bukan lagi hal tabu.

Dunia maya kini menyuguhkan bermacam-macam portal menuju kesana. Sungguh jika iman tidak terkendali ingin ku nikmati ragam cerita-cerita tersebut. Berapa banyak perempuan yang memakan daging saudaranya sendiri dan mengolahnya menjadi sop saudara, steak asam manis, rendang dan sate pun tak lepas dari menu yang mereka ciptakan.

Enak. Banget. Alasan paling mendasar perempuan terus dan terus memakannya. Tanpa mereka sadari mereka bukan lagi manusia melainkan perempuan poppo yang paling mengngerikan sepanjang cerita-cerita hantu yang ada di suku bugis. Termasuk ke dalam keluarga hantu. Iya! Hantu yang paling ditakuti dan jelas tidak ada manusia yang mau berteman dengan perempuan seperti ini. Perempuan poppo.

Posting Komentar

0 Komentar