Di sebuah kampung yang asri hiduplah dua orang putri yang sangat menyukai onde-onde. Putri tertua bernama Lisa dan putri paling bungsu bernama Nisa setiap pagi mereka akan keluar dari istana dan menyamar menjadi gadis desa hanya demi menikmati sebuah onde-onde.
Seperti biasa pagi ini mereka menuju ke warung penjual onde-onde dan memesan semua onde-onde yang tersedia mereka pun memakannya di perjalanan menuju istana dan habis sebelum memasuki istana. Mereka sangat bahagia. Selalu seperti itu setiap hari.
Pagi ini Putri Lisa terlihat sedih begitupun dengan putri Nisa karena mereka tidak berhasil membeli onde-onde seperti pagi-pagi kemaren. Padahal onde-onde sudah mereka pegang tadi hanya saja dirampas oleh seorang perempuan yang tidak mengenali mereka.
Putri Lisa yang sedih tetap memberikan ketenangan kepada Putri Nisa yang tidak ingin pulang ke istana.
Putri Nisa: ada yang orang seperti itu, onde-onde sudah di tanganku dan dia mengambilnya.
Putri Lisa: iya ada Nis, tadi kamu ketemu kan. Kalau tau itu tidak baik yah kamu jangan lakukan kepada orang lain.
Mereka pun saling bercakap-cakap di perjalanan pulang menuju istana. Dalam batin Lisa, andai ada onde-onde yang besar mereka pasti bisa makan dengan puasnya.
Putri Nisa dan Putri Lisa pun sampai di istana dan menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga malam hari. Mereka tertidur dan bermimpi.
Putri Lisa dan Putri Nisa tiba di negeri Onde-onde. Mereka diperlihatkan cara membuat onde-onde mulai dari bahan-bahannya ada tepung terigu, kacang hijau, gula dan wijen. Mula-mula terigu diberikan air hingga kalis kemudian diisi kacang hijau yang sebelunya telah di rebus, dibentuk bulat-bulat dan diluarnya ditaburi wijen. Onde-onde siap di goreng.
Onde-onde yang digoreng menjadi mekar dan sangat besar, sangking besarnya Putri Lisa dan Putri Nisa ketakutan dan menangis. Mereka pun terbangun dari mimpinya. Mereka saling berbagi cerita tentang mimpi yang mereka alami. Dimulai dari sejak itu Mereka pun hanya membeli onde-onde sesuai kebutuhan mereka yaitu dua onde-onde untuk mereka berdua.
0 Komentar