Lagi.
Seperti malam-malam yang telah membiarkan ku berteman dengan bayang-bayang
berkawan dengan angan-angan. Sosok mu selalu saja menang akan malam bertabur
bintang. Sapa mu walau hanya sebatas tulisan
yang tak mengandung makna yang berati tapi itu cukup membuat ku melambung
tinggi.
Sekali
lagi malam. Selalu menghadirkan sosok mu wahai pemilik tatapan indah. taukah
dirimu kalau disini ku terluka akan semua tatapan mu itu, tapi selalu saja ku kuasa untuk menghindari tatapan milik
mu. serasa meminum secangkir kopi pahit, sudah tau rasanya pahit tapi entah
mulut ini masih saja terus dan terus menenguknya. Begitu lah kamu.
0 Komentar